1 Raja-raja 5:6
“Oleh sebab itu, perintahkanlah orang menebang
bagiku pohon-pohon aras dari gunung Libanon, dan biarlah hamba-hambaku
membantu hamba-hambamu, dan upah hamba-hambamu …..”
Raja
Salomo mempunyai cita-cita ingin membangun bait Allah sebagaimana Firman
Allah dan pesan Daud kepadanya. Setelah terjadi kesepakatan antara raja
Salomo dan raja Hiram dimulailah penebangan pohon aras yang ada di
pegunungan Libanon untuk bait Allah di Yerusalem. Pohon aras menjadi
pohon kebanggaan yang kokoh, tegak berdiri. Para gembala sering berteduh
di bawahnya dan burung-burung bersarang pada cabangnya. Hal ini
berbicara tentang banyak orang yang diberkati karena naungan mereka,
tapi tiba-tiba datang para penebang membawa kapak untuk menebangnya.
Mungkin kita seperti pohon aras yang dibanggakan oleh orang lain,
menjadi harapan dan tempat bernaung, tapi tiba-tiba kapak datang
menghujam melukai sampai ke serat-serat kayu. Pencobaan seringkali
datang secara tiba-tiba, mungkin melalui orang-orang di sekitar kita
yang melukai perasaan kita sehingga kita mulai meratap. Tuhan tidak
pernah bermaksud supaya pohon aras ini hanya menjadi kebanggaan,
bertambah tinggi dan menjadi tempat bernaung, tapi Tuhan mempunyai
penglihatan jauh ke depan untuk membawa pohon ini sampai ke bait Allah.
Pohon hidup kita bukan hanya roboh akibat ditebang tetapi
dipotong-potong dan dijadikan rakit dibawa ke laut. Di sana
timbul-tenggelam karena dihanyutkan oleh air dan sepertinya tidak ada
pertolongan tapi Tuhan selaku ’pemilik’ selalu memperhatikan kita.
Berhentilah meratap, karena tepat pada waktunya kayu ini akan diangkut
ke bukit Sion. Kayu yang tadinya hanya menjadi kebanggaan di atas gunung
Libanon sekarang telah dibentuk begitu rupa dan dilapisi dengan emas
murni di bait Allah. Seringkali Tuhan perlu lucuti hidup kita untuk
menjadi berarti.
Ketika kita taat diproses menurut rencana Tuhan, masa depan kita akan menjadi lebih indah.
Gbu
skip to main |
skip to sidebar
0 comments:
Posting Komentar