I Samuel 1:10
”dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu.”
Ada dua orang wanita yang bernama Penina dan Hana. Penina memiliki
banyak anak sedangkan Hana tidak memiliki seorang anakpun. Sikap Penina
membuat Hana tersiksa sehingga Hana selalu menangis dan batinnya merasa
tertekan, Hana hanya bisa berdoa kepada Tuhan. Ketika itu imam Eli
melihat Hana, lalu ia mengatakan kepada Hana bahwa Tuhan akan menjawab
seluruh doa Hana yang selama ini ia pergumulkan.
Jawab Eli:
“Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa
yang engkau minta dari pada-Nya.” Sesudah itu berkatalah perempuan itu:
“Biarlah hambamu ini mendapat belas kasihan dari padamu.” Lalu keluarlah
perempuan itu, ia mau makan dan mukanya tidak muram lagi. I Samuel
1:17-18. Hana bersukacita karena ia bersandar pada perkataan imam Eli,
ia yakin Tuhan sudah menjawab doanya. Terkadang posisi kita seperti Hana
yang ditindas, dipojokkan, diejek dan lain sebagainya tetapi kita perlu
berdoa supaya Tuhan dapat memberikan jawaban. Iman harus bergerak dan
sesudah itu kita akan melihat kenyataannya.
Kita harus
bersandar pada Firman Tuhan sehingga setiap kita menghadapi masalah maka
Tuhan akan membuka jalan bagi kita. Kita hidup bukan karena melihat
namun kita harus melihat dengan mata iman (2 Korintus 5:7). Untuk
mendapatkan mukjizat kita perlu berdoa dengan iman kepada Tuhan.
Peganglah janji Tuhan dan mengucap syukurlah untuk semua janji Tuhan
yang telah kita terima.
Bila orang dunia hidup harus banyak
mempertimbangkan dan memikirkan, tetapi bagi kita sebagai umat Tuhan,
kita ini sudah memiliki modal percaya kepada Tuhan dan kita ini hidup
oleh karena Firman Allah.
Jangan meragukan Firman Tuhan, tetapi kita harus mengimani semua Firman yang kita terima.
skip to main |
skip to sidebar
0 comments:
Posting Komentar