Minggu, 01 Juli 2012

TUHAN, Jadikan Aku...

Efesus 4:1 (renungkan ay.1-7)
1. Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.

TUHAN, jadikan aku sarana untuk menyatakan damai sejahtera-Mu.
Jika di tempat ini ada kebencian, biarlah aku menaburan kasih;
Jika ada pelanggaran, pengampunan;
Jika ada kegelapan, cahaya; dan
Jika ada kesehuhan, sukacita.
Ya TUHANku yang agung, beri aku kemampuan,
Untuk menghibur lebih daripada dihibur;
Untuk memahami lebih daripada dipahami;
Untuk mengasihi lebih daripada dikasihi;
Karena justru dengan memberi kami menerima;
Dengan mengampuni kami diampuni; dan
Dengan kematian kami dilahirkan ke dalam kehidupan yang kekal.

Familiar dengan doa ini? Pastinya dong! Ini adalah doa St. Francis dari Asisi. Sebuah doa yang terkatalog dalam deretan dia paling populer sepanjang masa. Sebuah doa yang mengalir dari hati yang telah diubahkan oleh Yesus. Francis mengungkapkan pemahamannya yang sangat mendalam tentang apa artinya menjadi Kristen-yang harafiahnya berarti seorang 'Kristus kecil'. Seseorang yang hidup untuk menghadirkan "apa yang Kristus telah hadirkan." Sebuah upaya di sengaja untuk menghadirkan Kasih dan Penerimaan Allah di segala suhu dan musim. Suatu komitmen untuk berhenti berfokus pada mengasihi dan melayani diri, dan beralih pada melihat dan menjawab kebutuhan orang lain yang TUHAN bawa mendekat. Spirit untuk menghadirkan dan menghidupi 'shalom'. Bahkan di tempat dan kondisi yang paling mustahil sekalipun. Yesus pernah berujar: dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (Yoh 13:35). Dan itulah gaya hidup yang dihendaki Kristus dari jemaat-Nya, sebuah kehidupan yang menjadi Surat Terbuka Kristus kepada dunia.

0 comments:

Posting Komentar